Minggu, 20 Maret 2016

ESSAY BAHASA INDONESIA 2# (Pentingnya Dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah Tentang Pengurangan Plastik Bagi Kehidupan)



Pentingnya Dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah Tentang Pengurangan Plastik Bagi Kehidupan

          Ketika berbelanja di minimarket, supermarket, swalayan, pasar ataupun warung kecil biasanya kita mendapatkan kantung plastik secara gratis untuk membawa barang belanjaan yang kita beli. kebiasaan memakai kantung plastik sudah diterapkan sejak lama. Di satu sisi kantung plastik memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari – hari . Namun di sisi lain  tidak banyak  masyarakat yang mengetahui bahwa  kantung plastik akan lama untuk terurai, butuh waktu ratusan tahun plastik tersebut akan terurai. Penggunaan kantung plastik di Indonesia terbilang cukup tinggi. Jumlah timbunan sampah kantung plastik terus meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir dimana sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya, dari jumlah hampir 95 persen kantung plastik menjadi sampah. Indonesia merupakan Negara kedua di dunia penghasil sampah plastik terbesar ke laut. Peringkat pertama di tempati Tiongkok dengan 262,9 juta ton sampah plastik.
          Namun sekarang konsumen yang berbelanja di minimarket, supermarket, pasar  sudah tidak mendapatkan kantung plastik secara gratis lagi. Mulai minggu (21/02/2016 ) Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) sudah sepakat memberlakukan kebijakan tentang diet kantung plastik atau kantung plastik berbayar untuk mengurangi limbah plastik di Indonesia. kebijakan tersebut sesuai dengan surat edaran kementrian lingkungan hidup dan kehutanan nomor S.1230/PSLB3/2016 tentang harga mekanisme penerapan kantung plastik berbayar dan dasar penerapannya adalah Surat Edaran (SE) Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor S.71/Men LHK II/2015 tentang pembatasan pemberian kantung plastik. SE tersebut berisi imbauan kepada pemerintah daerah (pemda) provinsi maupun kabupaten atau kota termasuk produsen serta pelaku usaha malakukan stimulasi dalam pengurangan dan penanganan sampah plastik.
          Di dalam aturan itu diterapkan bahwa kantong plastik berbayar Rp.200 sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Namun, sejumlah kota memberikan harga yang lebih tinggi agar masyarakat lebih terbebani dan berinisiatif untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah. Mulai (21/02/2016) bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional sejumlah kota telah melakukan seremonial pencanangan tas kresek berbayar itu meski dengan harga berbeda. saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih dalam tahap uji coba. jika tidak ada masalah ketentuan itu akan terus berlanjut, antara lain dengan akan diatur berdasarkan peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). saat ini pemerintah tengah fokus melakukan sosialisasi dan edukasi penerapan kebijakan plastik berbayar di 23 kota. Mentri mengatakan bahwa pemerintah memfasilitasi dan mendukung seluruh provinsi, kabupaten, kota, hingga kecamatan dan desa untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah melalui program kantung plastik berbayar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalah pahaman di masyarakat sekaligus mengedukasi masyarakat agar mengurangi konsumsi kantung plastik ketika berbelanja. Dana dari kantong plastik dipandang oleh YLKI, harus dikelola secara independen atau melalui badan khusus yang dipakai untuk kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan.
          Membatasi penggunaan kantung plastik saja tidak cukup karena konsumen juga harus meminimalisasikan pemakaian plastik sebagai pembungkus makanan atau minuman yang dikonsumsi warga. sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan maka plastik akan tetap menumpuk. dan plastik yang menumpuk akan menjadi limbah, dan limbah  plastik yang dibuang dilautan bisa menjadi racun bagi tubuh manusia karena kantung plastik yang dibuang ke lautan dapat dengan mudahnya melepas kandungan kimia beracun yang bisa saja diserap atau dimakan oleh biota laut, termasuk ikan biasa yang dikonsumsi manusia. mangingat susahnya mengurangi limbah plastik yang ada di dunia, kebijakan ini tentunya bisa sedikit mengurangi limbah plastik.
          Walaupun APRINDO mendukung kebijakan pemerintah, tetap saja di khawatirkan tren belanja ritel modern yang membutuhkan banyak kantung plastik akan memberatkan konsumen dan menurunkan penjualan. Oleh karena itu, pemerintah juga harus melindungi dan memikirkan kebijakan tersebut lebih jauh supaya semua sektor industri tidak ada yang dirugikan. kebijakan ini juga dikhawatirkan akan membuat pedagang dan konsumen bingung dan terjadi kecurangan saat perarturan sudah ditetapkan. terlebih lagi untuk mengedukasi masyarakat akan kebijakan pemerintah mengenai plastik berbayar tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
          Berdasarkan data Nielsen 2015, penggunaan plastik dari industri ritel seperti swalayan, mini market, supermarket di Indonesia hanya sebesar 26 persen sedangkan penggunaan kantung plastik di pasar rakyat atau pasar tradisional mecapai 74 persen. Tingginya penggunaan plastik di pasar tradisonal seharusnya menyadarkan masyarakat untuk membawa sendiri kantung plastik dari rumah atau tas belanja dari rumah agar penggunaan plastik bisa diminimalisasikan.
          Dalam kebijakan pemerintah untuk mengurangi kantung plastik terdapat pro dan kontra. Hal ini tidak lepas dari sisi plus dan minus dari kebijakan ini. pembatasan peredaran plastik melalui mekanisme pembayaran diharapkan memiliki manfaat bagi lingkungan. Manfaat tersebut adalah terjadinya migrasi pemakaian tas plastik ke tas ramah lingkungan, misalnya membuat plastik dari bahan kain. Kebijakan kantung plastik berbayar bukan tidak adanya sisi minus, apalagi migrasi penggunaan kantung plastik kurang berjalan lancer, maka kebijakan ini justru akan menambah pemasukan peritel dengan menjual kantung plastik.  Berikut adalah pendapat mengenai kebijakan pemerintah mengenai kantung plastik berbayar atau diet kantung plastik :
“ untuk kantung plastik berbayar saya setuju karena dengan diterapkan harga Rp. 200 masyarakat akan berfikir dua kali untuk membeli plastik secara terus menerus berarti mereka akan mengeluarkan uang lebih untuk membayar plastik dan plastik yang sudah dibayar biasanya dirumah tidak terpakai dan akhirnya hanya akan menjadi sampah dan saya sekarang membawa sendiri kantung belanja dari rumah” ujar Aryani seorang ibu rumah tangga.
“saya kurang setuju dengan kantung plastik berbayar karena harga yang di tetapkan terlalu rendah sehingga masyarakat tidak perduli jika hanya membayar dengan harga segitu”. ujar Fita seorang karyawan.
“ saya tidak setuju untuk membayar kantung plastik, karena plastik merupakan sesuatu yang penting dan sangat praktis untuk membawa belanjaan” ujar Irfan seorang pelajar.
          Ternyata belum semua orang atau masyarakat yang menyadari pentingnya manfaat untuk mengurangi kantung plastik karena mereka tidak menyadari akan bahaya yang akan ditimbulkan dan lama nya plastik yang terurai hingga ratusan tahun. Bagi mereka mungkin hanya dengan membayar Rp. 200 tidak terlalu berat, namun pemakaian kantung plastik tetap tidak akan terminimalisasikan apabila banyak masyarakat yang berpendapat demikian. Dampak penggunaan plastik  bagi lingkungan yaitu kantung plastik dapat mengakibatkan banjir, karena menyumbat air dan tanggul yang dapat mengakibatkan banjir bahkan yang terparah dapat merusak turbin waduk. Dari seluruh sampah yang ada di pantai, 57 persen berupa sampah plastik. Sampah ini mengapung dan bahkan hingga tenggelam di samudera pasifik sudah mencapai hampir 100 meter. Dan jika plastik dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai diudara sebagai dioksin. Senyawa ini akan sangat berbahaya apabila terhirup manusia. Dampaknya akan dapat memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan system saraf, dan yang terparah akan dapat memicu depresi.
          Namun ada juga yang masyarakat yang mendukung kebijakan pemerintah ini dengan membawa kantung plastik atau kantung belanja dari rumah. mereka sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan plastik terus menerus. Dengan mendukung kebijakan pemerintah tentang pengurangan kantung plastik atau diet plastik, dengan begitu mereka dapat mengurangi dampak negative atau dampak berbahaya dari sampah plastik tersebut.
          Kantung plastik sebenarnya dapat berguna dan tidak hanya menjadi limbah apabila kita dapat mengelola kantung plastik tersebut dengan cara yang benar. cara yang sederhana untuk mengurangi limbah kantung plastik adalah dengan cara membuat kerajinan dari kantung plastik. Kantung plastik tersebut dapat dijadikan tas, tempat pensil atau kantung belanja yang dapat digunakan berulang kali. sudah banyak yang memanfaatkan kantung plastik tersebut dengan menjadikan kerajinan tangan dan kerajinan tersebut dapat dijual dengan harga yang lumayan menguntungkan sehingga dapat menghasilkan uang. kita juga dapat membuat atau membeli kantung plastik yang ramah lingkungan.
          Di Negara maju mereka masih kesulitan untuk mengelola dan mengatasi masalah limbah plastik ini. Di Negara maju mereka berusaha membatasi produksi plastik dan penggunaan kantung plastik karena sampah plastik ini menjadi sesuatu yang dapat meracuni bumi. Semenjak bulan Maret tahun lalu pemerintah Irlandia mengenakan pajak kantung plastik, setiap kantung plastik dihargai 9 pound di Irlandia, cara ini sungguh efektif karena penggunaan kantung plastik di Irlandia telah menyusut hingga mencapai 90%. Kantung plastik berbayar sukses di terapkan di Hongkong, Inggris, dan Belanda (Amsterdam). Dan ketiga Negara tersebut menunjukkan adanya penurunan konsumsi plastik sampai dengan 73 persen dengan program kantung plastik berbayar. Dengan demikian kebijakan ini memberikan harapan baik bagi pengurangan limbah plastik. Saat ini negara – negara lain juga sedang mengikuti pengurangan kantung plastik yang dapat menyebabkan dampak negative bagi kehidupan manusia dan sedang berusaha untuk menemukan teknologi yang tapat untuk mengurangi sampah plastik. Begitu juga Indonesia dengan kebijakan pemerintah yang sudah mulai menetapkan kantung plastik berbayar atau diet kantung plastik merupakan langkah yang tepat dan awal yang baik untuk mengurangi limbah plastik yang akan berbahaya bagi kehidupan sehari – hari. Optimalisasi penerapan kebijakan kantung plastik berbayar mutlak diperlukan demi pencapaian manfaat. Evaluasi dan pengawasan pemerintah juga diperlukan guna memperlancar penerapan serta minimalisassi kontra produktif. Selain itu perlu kebijakan ini mestinya tidak berdiri sendiri, namun berkoordinasi dan sinergis dengan kebijakan lain bahkan dari instansi lain. kebijakan ini butuh diimbangi pembudayaan penggunaan tas ramah lingkungan. kebijakan kantung plastik berbayar sifatnya setengah pemaksaan melalui beban pembelian. Efektifitas pencapaian tujuan hanya untuk masyarakat menengah kebawah. Sedangkan golongan menengah keatas berpotensi tetap memilih membayar kantung plastik. Konsumen pasar atau toko modern justru kebanyakan golongan ini. Oleh karena itu kuncinya butuh sosialisasi dan pembudayaan agar perduli lingkungan. Tips sederhana adalah dengan selalu membawa kantung kain di tas, kendaraan, dan lainnya setiap berpergian.  Sebaliknya pihak penjual dituntut meminimalisasi penjualan kantung plastik. Strateginya bisa dengan menjual tas ramah lingkungan, pembagian gratis  bagi pelanggan atau pembeli dengan nominal tertentu. Maka sebaiknya mari kita semua mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik, karena masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.
         
DAFTAR PUSTAKA: