Minggu, 05 Juni 2016

Resensi Buku



Resensi Buku 2
 
Judul               : Habibie (Tak Boleh Lelah dan Kalah)
Penulis             : Fachmi Casofa
Penerbit           : Metagraf, Solo
Cetakan           : Pertama, Februari 2014
Tebal               : xx + 236 Halaman
ISBN               : 978-602-9212-90-7

 Dalam buku Habibie: Tak Boleh Lelah dan Kalah karya Fachmy Casofa. Buku ini memuat kisah perjalanan hidup laki-laki yang pernah menjadi wakil presiden di masa orde baru.
Habibie adalah sosok anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Prestasi dan kecerdasannya berhasil mengangkat martabat bangsa, terutama di bidang teknologi. Sudah kita ketahui bahwa, Habibie adalah salah seorang insinyur yang mampu membuat pesawat dan berhasil melewati uji coba, lalu menerbangkannya. Habibie ingin menunjukkan bahwa, Indonesia juga bisa bersaing dalam dunia teknologi.
N-250/Gatotkaca adalah nama pesawat yang dibuat Habibie dan segenap insinyur IPTN. Pada 10 Agustus 1995 uji coba itu berhasil dilakukan dengan menerbangkannya ke udara di Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Waktu itu ribuan bahkan jutaan pasang mata dari rakyat Indonesia berbinar terang menyaksikan keberhasilan putra bangsa dengan terciptanya N-250/Gatotkaca.
Ucapan selamat pun mengalir deras dari beberapa pihak, terutama dari Presiden Soeharto dan Ibu negara yang menyatakan kebanggaannya. Namun, Habibie tetap rendah hati. Seolah, Habibie hendak menyatakan bahwa takkan bisa diraih kesuksesan besar apa pun untuk negara tanpa kerja sama yang apik nan harmonis semua pihak berlandaskan visi yang sama.
Kecerdasan Habibie memang nampak sejak kecil. Semasa belianya, selain menggemari naik kuda, kegemaran mengagumkan lainnya dari Habibie adalah membaca buku. Hebatnya, saking getolnya menggali ilmu dari buku, selalu membuat kakaknya, Tri Sri Sulaksmi, kesulitan mengajak Habibie bermain di luar. Bahkan, bila akhirnya sudah berhasil membujuknya bermain di luar pun, Habibie selalu ada saja cara untuk kemudian balik ke rumah, lalu menenggelamkan diri dalam lautan ilmu dengan membaca buku-buku.
Sejak kecil Habibie memang bercita-cita ingin menjadi insinyur. Mungkin karena efek seringnya membaca buku. Waktu itu Habibie sudah tahu gelora apa yang menggedor-gedor dalam dirinya, ke mana ia menyalurkan hasrat intelektualnya dan hendak menjadi apa ia kelak.
Di sekolah, ketika guru tengah membincang cita-cita yang menjadi gelora para muridnya, dengan begitu tegas dan mantapnya Habibie melantangkannya: insinyur! (Sejak usia 14 tahun Habibie sudah digembleng untuk menjadi anak yang mandiri. Pasca kematian ayahnya, sang ibu berinisiatif mengirim Habibie ke Jakarta untuk menempuh pendidikan. Alasan pemindahan tempat belajar Habibie ke Jakarta adalah karena kurangnya jumlah guru di Makassar. Di Jakarta, Habibie tinggal dengan pamannya. Tetapi, karena kondisi rumah pamannya yang banyak anak, Habibie hanya bisa tidur di ruang tamu.
Tetapi, di Jakarta Habibie tidak betah. Dia mengeluh pada ibunya karena cuaca di Jakarta sangat panas. Ibundanya pun memahami dan menyarankan Habibie untuk pindah ke Bandung dan tinggal dengan keluarga Syamsuddin, kepala Kantor Tera untuk Indonesia di Bandung, teman baik Alwi Abdul Jalil, almarhum sang ayah.
Selain berisi kisah hidup Habibie, baik semasa kecil, masa pendidikan, hingga kenangan hidup bersama almarhumah istrinya yang dilengkapi banyak foto, juga berisi gagasan-gagasan cerdas yang mampu membangkitkan semangat generasi muda. Gagasan-gasagan dalam buku ini akan melecut semangat para pemuda yang notabene adalah penerus bangsa.
Menurut Habibie, yang terpenting dalam kehidupan ini adalah karya nyata, bukan sekadar citra yang hanya membuat kita lengah dan pongah dengan citra yang kita tampakkan. Sebab, citra merupakan kulitnya saja, sedangkan karya adalah isi yang berupa kemampuan dan prestasi nyata yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dari buku ini pembaca dapat belajar banyak hal dari sosok Habibie. Bagaimana kegigihannya dalam belajar dan berjuang, sehingga berhasil menggapai cita-cita yang diimpikan. Semangat dan perjuangan hidup Habibie patut menjadi contoh, sehingga kelak generasi muda tidak mudah mengeluh, lelah dan merasa kalah sebelum berjuang.


Resensi Buku



Resensi Buku 1

Judul buku       : Berani Beda dan Istimewa (INSPIRASI SEGAR ala Jokowi, Risma,
                          dan Ahok.)
Penulis             : Riswandi
Penerbit           : Kamea Pustaka
Tahun terbit     : 2014
Tebal halaman : 208 halaman
Harga buku      : Rp 40.000,00

               Buku yang berjudul Berani beda dan istimewa ( inspirasi segar ala Jokowi, Risma dan Ahok), buku ini dikarang oleh Riswandi.  Buku ini menceritakan tiga pemimpin muda yaitu Jokowi, Risma, dan Ahok, ke tiganya mampu menyedot perhatian masyarakat luas dengan gaya kepemimpinannya unik, nyentrik, tegas, dan tentu saja blusukan, ketiga pemimpin itu tidak canggung untuk terjun kelapangan langsung inilah yang disukai oleh masyarakat Indonesia.
                 Rakyat hampir putus asa kala melihat tingkah laku para pejabat atau pemimpin di Indonesia lebih mengutamakan kepentingan diri mereka sendiri atau partai mereka. Rakyat seolah harus berjuan sendiri untuk menghadapi kehidupaan yang semakin sulit, untung saja harapan rakyat akan munculnya pemimpin yang peduli kepada mereka dan tidak pernah meredupkan Harapan itu semakin terlihat saja saat muncul tiga pemimpin yaitu : Ir. Tri Risma harini, M.T , Ir. Joko Widodo, dan Ir. Basuki Tjahaya Purnama, M.M mereka telah membuktikan bahwa masih ada pemimpin yang peduli dengan rakyat kecil.
             Ir. Tri Rismaharini, M.T adalah wali kota Surabaya dengan segudang prestasinya dan puluhan penghargaan tingkat Nasional maupun Internasional. Ir. Joko Widodo merupakan Gubernur DKI Jakarta, sekaligus mantan walikota Surakarta dan kini tengah mengajukan diri sebagai capres. Sementara, Ir. Basuki Tjahaya Purnama, M.M adalah mantan wakil bupati Belitung Timur yang kini menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta, mendampingi Ir. JokoWidodo. Ketiganya adalah pemimpin muda yang memiliki jam terbang yang cukup berpengalaman. Sebuah pengalaman hidup yang sangat menginspirasi siapa saja yang mau yang mau peduli dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri maupun kepentingan partainya. Dengan gaya kepemimpinannya yang unik, nyentrik dan tegas menjadikan mereka sosok pemimpin negara Indonesia untuk masa depan yang lebih baik dan bisa menjadi negara maju. Mereka muda, berani dan istimewa dari rakyat Indonesia untuk dunia.
              Karena itu, perlu disaluti keberanian dan kerja mereka tiga pemimpin yang sangat luar biasa dan patut dicontoh untuk pemimpin-pemimpin yang lain. Berkat tiga pemimpin tersebut, Indonesia bisa lebih makmur dan lebih sejahtera dan tidak akan ada namanya kemiskinan di negara kita sebab sifat-sifat mereka patut di contoh dan patut ditiru agar bisa memajukan negara kita tercinta yaitu Indonesia.
                    Ketiga pemimpin tersebut sangat patut dicontoh untuk pemimpin yang lain berwibawa, tegas dan tertib. Buku ini sangat cocok terutama untuk para pemimpin yang belum melaksanakan tugasnya dengan baik dan tertib. Sosok yang menginspirasi dari buku ini adalah Ir. Joko Widodo dan Ir. Basuki Tjahaya Purnama, M.M. Kedua sosok tersebut patut di contoh dan patut di tiru yang pertama Ir. Joko Widodo yang dulu menjabat sebagai wali kota Surakarta dan sukses membawa Surakarta di kancah nasional setelah itu Jokowi melangkah mengajukan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta dan sukses membawa Jakarata lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya. Berkat kepemimpinan yang baik dan transparan ia diajukan menjadi CAPRES di periode 2014-2018 dan akhirnya Jokowi menjadi Presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan. Yang kedua yaitu Ir. Basuki Tjahaya Purnama, M.M pertama kiprahnya di dunia politik iya menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan sukses membawa Belitung Timur menjadi lebih baik dan iya melanjutkan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta menemani Joko Widodo membawa Jakarta lebih baik selama beberapa bulan. Setelah Joko Widodo diangkat menjadi Presiden Ahok langsung melangkah lebih ke depan, ia saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kedua sosok tersebut Patut dicontoh dan patut ditiru karena sikap ketegasan mereka bisa membawa negara Indonesia ini lebih maju.